Minggu, 06 Maret 2016

Jenuh Membunuh

Telah disadari waktu akan segera pergi
segera menghantam hati
menawan diri
memberikan dunia penuh caci
menawarkan rasa iri
yang akhirnya
membunuh kejantanan diri.

Jenuh ini membunuh
rasa percayaku
rasa mudaku
bahkan rasa cintaku
terhadap dunia diluar sana
dan bodohnya kepada bapak-ibuku juga.

Ditikamnya diriku
terbelenggu kenyamanan tanpa makna
tanpa mampu menancapkan kata.

Januh ini,
ialah kenyamanan itu.
Dibuainya banyak anak muda sepertiku
lalu pergi menemui malam.
Setelahnya tak berani berhadapan
oleh pagi yang begitu dalam.



 

Purwokerto,
23 Januari 2016

--------------------
Maturnuwunn
Semoga puisi ini bisa memberikan arti

*Gambar dari www.nubar.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari saling bercakap tentang rutinitas semesta milik kita