Selintas saja senyuman mampir dipinggiran malam. Ia sederhana mempesona. Kata tak lagi berguna membingkainya. Kamera manapun silau menangkapnya
Selintas saja senyumas hinggap di sisi. Kepada telinga, pelan pelan ia membisikan. Melantunkan nyanyian alam. Bunga menyembul dimana-mana. Kelopak mekar berwarna.
Selintas saja senyuman di pangkuanku. Menguap, lantas membaringkan kepalanya. Rambutnya hitam melego nafsu duniawi. Terlepas ruh mengikuti sulurnya. Jauh menuruni tangga berliku menuruni sejuk kalbu.
Selintas saja denting jam bersahutan tanda malam sampai pada titiknya. Ia pergi menggandeng senyuman terbang melewati jendela. Menutup tirai, beriringan kembali ke peraduan mimpi kekasih hati.
Hanya remah senyuman yang bisa dikunyah. Menjadi bekal menikmati sepi pagi nanti. Aku dan sendiri. Saling setia menyelimuti.
Februari 2016
-----------------
Semoga Prosa Ini Bisa Memberikan Arti
Maturnuwunn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari saling bercakap tentang rutinitas semesta milik kita