Aspal-aspal jalan terkuliti oleh hujan dan tangisan
Kelam dan biru wajahnya
Hujan membawa pulang kekejaman manusia
Kembali ke perut bumi
Berharap tak mekar lagi
Tak tumbuh lagi
Tak berbuah lagi
Jalanan basah oleh sumpah serapah
Janji terkurung jeruji kemilau duniawi
Rindu ditelan malam tanpa mimpi
Menjadi mati suri
Entah kapan bangkit dari telaga kesunyian
Karena yang hidup pun demikian penuh kegelapan
Aliran darah tersumbat kekecewaan
Tak mengalir lagi nafasnya
Jantung tak bekerja
Otak binasa
Kesadaran tertikam
Kematian menjelang
Jarum Suntik melayang-layang
Menari dan terbang
Membawa mayat-mayat tenggelam
Ia hilang
Ia terlupakan
Sempurnalah kematian seorang pencandu
Tak tahu apa yang amat ia begitu mau
Karena hidup lelah memberinya waktu
Hingga akhirnya
Terbujur kaku
.
.
.
Sokaraja ;
24 April 2016
Nb : malam-malam hujan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari saling bercakap tentang rutinitas semesta milik kita