Minggu, 01 Mei 2016

Matinya Candu



Aspal-aspal jalan terkuliti oleh hujan dan tangisan
Kelam dan biru wajahnya
Hujan membawa pulang kekejaman manusia
Kembali ke perut bumi

Berharap tak mekar lagi
Tak tumbuh lagi
Tak berbuah lagi

Jalanan basah oleh sumpah serapah
Janji terkurung jeruji kemilau duniawi
Rindu ditelan malam tanpa mimpi
Menjadi mati suri
Entah kapan bangkit dari telaga kesunyian
Karena yang hidup pun demikian penuh kegelapan

Aliran darah tersumbat kekecewaan
Tak mengalir lagi nafasnya
Jantung tak bekerja
Otak binasa
Kesadaran tertikam 
Kematian menjelang
Jarum Suntik melayang-layang
Menari dan terbang
Membawa mayat-mayat tenggelam

Ia hilang
Ia terlupakan
Sempurnalah kematian seorang pencandu
Tak tahu apa yang amat ia begitu mau
Karena hidup lelah memberinya waktu
Hingga akhirnya
Terbujur kaku
.
.
.
Sokaraja ;
24 April 2016
Nb : malam-malam hujan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari saling bercakap tentang rutinitas semesta milik kita