Kamis, 29 September 2016

Tebas Menelan

Dedaunan cerah itu tak lagi berguguran
Bunga di akhir pagi kehilangan mekarnya
Dulu, sekedar lebah hitam sudah untung
hendak singgah di tepian beranda.
Esok, setinggal debu dan tanah merah kusam jadi wajah di depan muka.

Rumput hijau ungu tipis memayungi kerikil abu dibabat habis
disantap dengan rakus
Tebasan tangan tak kenal menanam merenggutnya tanpa permisi
tanpa pernah mencari tahu
bagaimana ia ada
melengkapi gagasan
saat senja menutup pintu.

Disampingnya gelaran bambu lenyap tak bersisa
Tercerabut dari akarnya
Lunas menyisakan lubang menganga
Empat sisi penopang tawa hilang dari tanahnya

Belum jelaskah kini kenyataan menampar ketampanan dan kecantikan ragamu itu,
'Mereka yang tak tahu menanam,
Adalah mereka yang paling rakus menelan'
Melihat demikian, masihkah kau diam ?

.
.
Purwokerto
Juni 2016
Nb : tanaman depan sekre selatan seenaknya saja di tebang !

---------------------
Semoga kata-kata tetap tersemai hingga jauh.
Terimakasih telah membaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari saling bercakap tentang rutinitas semesta milik kita