Selasa, 19 Januari 2016

Hanya Sanggup Menatap

Lantai kelas kotor bersaksi
Pagi itu di depan kabut putih
Mengenakan rok berjalan seorang diri
Kami tahu hatinya sedang ringkih

Kemarin berakhir sudah hubunganya
Ceritanya karena hidup berjauhan
Kata berbicara tak cukup mewakilkan
Sedih memang kondisi demikian

Namun ini yang sekian lama dinanti
Menanti hati kosong tiada terisi

Ternyata benar duga di angan
Banyak pangeran berdesak mengucur pesona

Sekuat jiwa patut dikerahkan
Seluruh daya mesti bertenaga
Sejuta cara purna diselesaikan
Tiada patut berhenti tetap berusaha

Belum jua beranjak dari kursinya
Masih bahagia dengan kesendirianya
Berjuta kali otak diputar karenanya
Putri anggun harapan hari dewasa

Momentun waktu tak boleh diabaikan
Hingga bisa tak sekedar hanya menatap

Laksana hujan di terik panas siang
Wajahnya segar tak luput dipandang

-Jakarta Raya-


---

*Untuk para pengagum rahasia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari saling bercakap tentang rutinitas semesta milik kita