Nadya,
Manusia amatlah penuh rupa
Satu agaknya sama, ingin peluk bahagia sederhana
Bersama mereka yang dicinta, saling bertukar doa
Merapal mantra eloknya masa tua
Ditebak akan jauh
Mereka pun menghitung demikian
Entah dimana ia akan berlabuh
Sampai pada suatu ketika di desa seberang
Dalam mata yang teduh, dalam rima cerita
jujur menyapa
Dalam merekahnya senyum, dalam cemberut
merangkai gelak tawa
Sedalam-dalamnya dari dirimu
Sedalam-dalamnya waktu yang berlalu
Lekas raih impianmu
Bagimu, bagi keluargamu, bagi semesta manusia
Nadya,
Bila nanti wujudnya hilang
Ingatlah ia dalam sajak ini.
Sedalam-dalamnya rasa terimakasih
atas kesedianmu duduk disampingnya.
Purwokerto,
12 Oktober 2016
*Gambar dari forums.crackberry.com
Manusia amatlah penuh rupa
Satu agaknya sama, ingin peluk bahagia sederhana
Bersama mereka yang dicinta, saling bertukar doa
Merapal mantra eloknya masa tua
Ditebak akan jauh
Mereka pun menghitung demikian
Entah dimana ia akan berlabuh
Sampai pada suatu ketika di desa seberang
Dalam mata yang teduh, dalam rima cerita
jujur menyapa
Dalam merekahnya senyum, dalam cemberut
merangkai gelak tawa
Sedalam-dalamnya dari dirimu
Sedalam-dalamnya waktu yang berlalu
Lekas raih impianmu
Bagimu, bagi keluargamu, bagi semesta manusia
Nadya,
Bila nanti wujudnya hilang
Ingatlah ia dalam sajak ini.
Sedalam-dalamnya rasa terimakasih
atas kesedianmu duduk disampingnya.
Purwokerto,
12 Oktober 2016
*Gambar dari forums.crackberry.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari saling bercakap tentang rutinitas semesta milik kita