Bersahajalah adikku
Seperti sungai ini
Lancar berirama membelah kota
Tanpa pamrih dan pongah kata
Jembatan ini memang telah memisahkan
tapi kelak mempersatukan
Seperti pada masa lalu
saat aku dan kau bersepeda seharian
melintasi sungai bersahaja ini
lalu tiba nanti bersandaran
di pojok gedung tua berdua
Mereka bagai serdadu kekar
Melintasi waktu
Saat bom waktu dan senapan berterbangan
Menakuti kota dan anak-anaknya
Kau pernah bilang kepadaku
"Bersabarlah kakak, seperti bangunan
tua di belakang kita ini"
Tetap tegar
melewati zaman
hingga tiba hari
dan esok kemudian
saat pertemuan kita nanti
saat salju menutupi senja
menghalang jingga merona
Pertemuan kita nanti
di tepi sungai yang bersahaja
di atas jembatan berdua
.
.
Sokaraja
Februari 2016
-----------
Semoga puisi ini mampu menyuguhkan makna, apapun wujudnya, bagaimanapun ceritanya
Maturnuwun..
* Gambar diambil dari cdn.rimanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari saling bercakap tentang rutinitas semesta milik kita