.
Judul : Doa Untuk Anak Cucu
Penulis : W.S. Rendra
Diterbitkan : PT. Bentang Pustaka
.
.
.
“Semua
manusia sama tidak tahu dan sama rindu.
Agama adalah
kemah para pengembara.
Menggema
beragam doa dan puja.
Arti yang
sama dalam bahasa-bahasa berbeda.”
( Hal 3- Kutipan
Puisi Gumamku, ya Allah)
.
W.S. Rendra,
penyair organik milik Indonesia, telah melewati masa panjang dalam pergulatanya
dengan dunia kesusasteraan tanah air. Mendayagunakan kata-kata untuk kemudian
membahasakan seisi gejolak dan rutinitas manusia. Puisi ia bentuk tidak hanya
berbicara soal keindahan , tapi lebih dari itu. Puisi dan sajak mampu
meledak-ledak, berani dan berjuang, tercermin pada karyanya yang lahir saat era
Orde Baru lalu.
.
Editor
diawal mencatat bahwa terdapat 12 buku kumpulan puisi karangan W.S. Rendra
selama ia masih hidup. Buku “doa untuk anak cucu” tidak termasuk kedalamnya
karena terbit setelah beliau meninggal. Hingga akhir hayatnya seorang W.S. Rendra
tetap menulis puisi, sebuah bentuk totalitas manusia dalam berkarya di sepanjang
hidupnya.
.
Oleh
karenanya, judul buku yang disematkan adalah amat tepat karena pun isinya
amatlah menggugah jiwa kita. Sebuah pesan yang diharapkan seorang penulis
kepada pembacanya, kepada masa-masa setelah ia tak ada. Dilengkapi oleh catatan perjalanan pembuatan
buku serta biografi seorang W.S Rendra yang ditulis editor. Semoga karya dan
pemikiran W.S. Rendra tetap abadi. Lewat semua puisi yang ia tulis, W.S. Rendra
tak segan-segan berucap bahwa “puisiku adalah sujudku”.
.
“Aku ingin kembali
ke jalan alam.
Aku ingin
meningkatkan pengabdian kepada Allah.
Tuhan, aku
cinta pada-Mu”
(Hal
61-Kutipan Puisi Tuhan, Aku Cinta pada-Mu)
.
.
Mari membaca, selamat membaca !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari saling bercakap tentang rutinitas semesta milik kita