Mayat ikan-ikan beku tersenyum kepada langit yang sendiri
Kepulan asap polusi memayungi riuh pasar pagi
Pembeli bersaudara saat penjual memasrahkan harga
Tikus-tikus got timbul tenggelam dalam genangan keresahan mereka
Mereka melawan hari,
di hadapan mal yang tinggi menjulang
di tepi jalanan yang macet berduri
Aku bergumam di atas roda dua tua
"Oh tradisional, sampai kapan kiranya kau bertahan ?"
.
.
.
Jakarta
Juli 2016
-------------------------
Semoga kata-kata tetap tersemai hingga jauh.
Terimakasih telah membaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari saling bercakap tentang rutinitas semesta milik kita