Minggu, 06 Maret 2016

Gelap



Riak-riak cahaya tak percaya
berucap cinta tapi binasa
bukan karena diri sendiri
karena mata tanpa kata
dibiarkanya cerita-cerita menusuknya
lalu menusukku.


Awalnya ku tak peduli
tak ku percayai amarah dan duka.

Lantas setelah menempuh banyak dengki berbalut luka,

aku merasa kasihan kepada masa depanmu
mau bersentuhan rasa denganku
lelaki gelap dan batu.

Aku,
selalu saja begitu
berteman gelap tanpa boleh mengenal warna baru
barang sebentar bersamaku
saat bersama dirimu.

Purwokerto
22 Januari 2016

---------------------
Semoga puisi ini bisa memberikan arti
Maturnuwunn....


*Gambar dari earmilk.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari saling bercakap tentang rutinitas semesta milik kita