Kepada sesak dunia
Langit kelabu
Laut hitam
Hutan terbakar
Tanah kering
Manusia bebal tak peduli lingkungan
Wahai semesta manusia
Nuranimu masihkah ada ?
Belum cukupkah uangmu disaku ?
Sampai kapan ?
Sampai kau renggut segala yang ada
baru kau puas lantas tertawa diatasnya ?
Kau kuasai roda politik
tapi lupa limbah-limbah manusia bergelimpangan.
Kau pegang janji-janji ekonomi
tapi lupa kelaparan menganga lebar.
Sampai kapan ?.
Sampai mereka semua mati kemudian kau berdiri diatas mayatnya ?.
Lihatlah keluar
Lihatlah tempat dimana kau jauh tinggal
Bumi menangis
Meratapi manusia terbelenggu kepentingan golonganya, rasnya, sukunya, agamanya.
Bumi tak henti-hentinya terluka,
jikalau begini tak lekas berhenti.
Masadepan pun tak akan hidup lagi
Benih yang berguguran tak tumbuh lagi
Hanya satu jalan dapat dilewati
Segera hancurkan pikiran rakus dari hati
Kemudian bersama menyemai doa
tanam kesederhanaan diri
kehidupan selaras bumi
selaras alam
Sokaraja
29 Januari 2016
--------------------------
Semoga Puisi Ini Bisa Memberikan Arti
*Pict from ngulik.co
Langit kelabu
Laut hitam
Hutan terbakar
Tanah kering
Manusia bebal tak peduli lingkungan
Wahai semesta manusia
Nuranimu masihkah ada ?
Belum cukupkah uangmu disaku ?
Sampai kapan ?
Sampai kau renggut segala yang ada
baru kau puas lantas tertawa diatasnya ?
Kau kuasai roda politik
tapi lupa limbah-limbah manusia bergelimpangan.
Kau pegang janji-janji ekonomi
tapi lupa kelaparan menganga lebar.
Sampai kapan ?.
Sampai mereka semua mati kemudian kau berdiri diatas mayatnya ?.
Lihatlah keluar
Lihatlah tempat dimana kau jauh tinggal
Bumi menangis
Meratapi manusia terbelenggu kepentingan golonganya, rasnya, sukunya, agamanya.
Bumi tak henti-hentinya terluka,
jikalau begini tak lekas berhenti.
Masadepan pun tak akan hidup lagi
Benih yang berguguran tak tumbuh lagi
Hanya satu jalan dapat dilewati
Segera hancurkan pikiran rakus dari hati
Kemudian bersama menyemai doa
tanam kesederhanaan diri
kehidupan selaras bumi
selaras alam
Sokaraja
29 Januari 2016
--------------------------
Semoga Puisi Ini Bisa Memberikan Arti
*Pict from ngulik.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari saling bercakap tentang rutinitas semesta milik kita