Kamis, 11 Agustus 2016

MENGULAS BUKU- 99 untuk Tuhanku- Emha Ainun Nadjib

.
Buku : 99 Untuk Tuhanku
Penulis : Emha Ainun Nadjib
Penerbit : Bentang Pustaka
.
.
“Tuhanku
sungguh ganjil
bagaimana bisa sekian lama
aku tergiur
oleh yang bukan Engkau
bagaimana bisa
aku tergoda
oleh yang seolah-olah saja ada.” (Ayat 29)
.
.
        Buku puisi ini diterbitkan pertama kali tahun 1980, saat usia Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) masih terbilang muda, 27 tahun. Kedalaman kata dan kepasrahan diri larut dalam kecintaan utuh terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Demikian buku puisi ini membawa kita untuk terus merefleksikan dan memaknai hidup, sebagai sebuah proses nyata seutuhnya penghambaan kepada Tuhan.
.
      Cak Nun-setidaknya bagi saya-mengajak pembaca untuk berdoa bersama bait kata satu ke bait kata lainya, terbaris dalam buku ini. Sebagai pengantar buku, Cak Nun menulis ; “Ini “hanya” suatu sembahyang sederhana ; usaha untuk merebu diriku sendiri dari tengah cengkeraman kehidupan, kebudayaan, peradaban, politik, ekonomi, persaingan kalah-menang serta berbagai macam kecenderungan yang kulihat makin kurang memberikan dan mengarahkan dirinya kepada Allah.”
.
        Agaknya pembaca muda bisa sadari-begitupun saya-bahwa diusia semuda itu (27 tahun), tidak bermaksud melebihkan/mengurangi. Cak Nun telah menunjukan seorang muda pun telah mampu memaknai dirinya sendiri, yang begitu kecil diantara rupa semesta ciptaan Tuhan dalam sebuah karya. Hal demikian, amat patut dicontoh, setidaknya dalam berkarya tidak hanya bagi diri sendiri, juga bagi orang lain. Maka tidak salah jika penerbitan kembali buku ini diharapkan mampu “hadir” untuk kaum muda generasi sekarang. Sebuah karya yang “harus” dibaca. Semoga kita sependapat. Wassalam. 
.
.
Mari membaca, selamat membaca !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari saling bercakap tentang rutinitas semesta milik kita