.
Buku : Senyum Karyamin ; Kumpulan
Cerpen
Penulis : Ahmad Tohari
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
.
.
.
“Priyayi zaman dulu kan bekerja
dan mengabdi kepada kaum penjajah, bukan bekerja dan mengabdi kepada kaum kawula
seperti kita ini. Mereka bersikap ningrat, maunya dilayani. Mereka menjunjung
atasan dan tak mau mengerti tangise wong
cilik ” (Hal 41 ; Syukuran Sutabawor).
.
Kumpulan cerita pendek karya
Ahmad Tohari ini pertama kali diterbitkan tahun 1989. Ditulis antara tahun 1976
hingga 1986, mengisahkan kehidupan masyarakat desa beserta rutinitas
keseharianya. Kisah alami manusia khas pedesaan yang selalu menjadi menarik
ketika Ahmad Tohari angkat kepada pembaca. Latar bumi desa begitu elok
dilukiskan oleh penulis. Hal yang mungkin selalu dirindukan para pengembara
desa yang menetap di kota-kota besar.
.
Kisah wong cilik-menjadi sentral-luput dari pengamatan kita, dengan
cerdas dibawakan. Menyoal tutur penulisan, Sapardi D. Damono, dalam kata
penutupnya menyampaikan bahwa “Tohari banyak mendongeng ; begitulah cara
terbaiknya.” Dengan begitu, pembaca diajak untuk menelaah sendiri kedalaman
cerita sederhana para tokoh-tokoh dalam alur yang mengalir.
.
Menjadi penting karya Ahmad
Tohari bisa selalu tampil di publik agar pembaca kembali mengenal Indonesia
yang begitu sederhana. Tokoh-tokoh rekaan dalam kumcer ini, menunjukan
demikian. Membawa kita untuk masuk kedalam wajah Indonesia yang bukan kota, wajah
yang sebenar-benarnya. Agaknya, perlu kita cermati, tema-tema lokalitas macam
Ahmad Tohari mulai “langka”.
.
.
Mari membaca, selamat membaca !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari saling bercakap tentang rutinitas semesta milik kita