Kamis, 08 September 2016

Titik



Nyanyian tiba dari pinggiran hutan
Melodinya diperhalus deburan angin pantai
Ditabuh gemuruh kabut pegunungan
Ditiup lengkingan jangkrik sawah malam hari

Seharian bumi manusia berputar
Untuk kembali lagi ke pintu
menanggalkan sepasang sepatu
menyeru salam kepadamu
sesekali dihiasi kelu
bagai kata bertemu titik ;
kaku
pilu
gugur

Lalu esok harinya
setelah selesai dengan ranjang
berputar kembali seperti biasa
tak ada rima, tak ada diksi , tak ada jeda
tak seperti puisi
hadirnya dinanti
perginya ditangisi.
.
.
.
Sokaraja,
Mei 2016

----------
Semoga puisi ini mampu menyuguhkan makna, 
apapun wujudnya, bagaimanapun ceritanya
Maturnuwun..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari saling bercakap tentang rutinitas semesta milik kita