Skripsi mu hampir aampai di titik akhir
Kutahu ini dari tetangga dekatmu
Sungguh tak perlu pandang heran begitu
Toh hanya satu rasa membuat khawatir
Akankah kau lupa
Malam dingin pesta kita berdua
Engkau halus putih tanpa merah di bibir
Tertawa lepas tanpa gusar di pikir
Akankah kau lupa
Sore hari berdua membuang pengap
Bunyi motor putih tanpa asap
Setia mengangkut raga kemanapun arahnya
Akankah kau lupa
Siang hari yang menemani sepi
Kugendong bahagia tiada kira
Hanya untukmu si manis pipi
Akankah kau lupa
Pagi hari yang tak berbunyi saat itu
Kau kirim rindu bersama doa
Hanya untukku si pujangga biru
Nanti ketika tiba kau di titik akhir
Akankah kau lupa tiap paragraf yang kita ukir ?
Harapku, semoga kenangan siap membantu
Harapku, untukmu
kuharap jadi kekasihku
-Purwokerto-
April 2015
Kutahu ini dari tetangga dekatmu
Sungguh tak perlu pandang heran begitu
Toh hanya satu rasa membuat khawatir
Akankah kau lupa
Malam dingin pesta kita berdua
Engkau halus putih tanpa merah di bibir
Tertawa lepas tanpa gusar di pikir
Akankah kau lupa
Sore hari berdua membuang pengap
Bunyi motor putih tanpa asap
Setia mengangkut raga kemanapun arahnya
Akankah kau lupa
Siang hari yang menemani sepi
Kugendong bahagia tiada kira
Hanya untukmu si manis pipi
Akankah kau lupa
Pagi hari yang tak berbunyi saat itu
Kau kirim rindu bersama doa
Hanya untukku si pujangga biru
Nanti ketika tiba kau di titik akhir
Akankah kau lupa tiap paragraf yang kita ukir ?
Harapku, semoga kenangan siap membantu
Harapku, untukmu
kuharap jadi kekasihku
-Purwokerto-
April 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari saling bercakap tentang rutinitas semesta milik kita