Jumat, 04 Maret 2016

Meninggalkan Tidur



Tidur telah menenggelamkan mimpiku
Kehidupan dan aroma perjuangan
Pagi hari ini tak memberi restu
Ia kecewa karena malam memabukkan

Bila tak ada debu menghampiri
Bisa saja aku mati hari ini
Dalam sepi
Dalam kelesuan diri

Debu ini berbau keringat pekerja
Di jalanan
Di perkantoran
Di tanah tanpa tuan
Ramai-ramai mencari penghidupan 
atas karunia Tuhan.

Dalam doa mereka
Aku mendengarkan
Jelas dan ikhlas
Mengharap berkah semesta 
memberi anak mereka waktu tamasya.
Seperti anak-anak orang kaya
Berkecukupan materi raga

Aku meninggalkan tidur
Meninggalkan kasur
Menemui mereka
Membantu mimpinya, wujudkan bahagia

Sokaraja
26 Januari 2016

--------------------
Semoga puisi ini bisa memberikan arti

*Pict from travel.detik.com 

2 komentar:

  1. Ini yg punya blog ga tau apa ya, kalo lg di cariin banyak orang...

    BalasHapus

Mari saling bercakap tentang rutinitas semesta milik kita